Minggu, 25 Maret 2012

0 Gaya Hidup Grunge

Bocah Lusuh. Sebelum kita bahas mengenai Gaya Hidup Grunge ini, maka ogut sarankan untuk siap-siap bersakit hati, karena topik yang akan dibahas kali ini mungkin akan sangat jauh berbeda dengan deskripsi agan dan agan wati mengenai Gaya Hidup Grunge yang selama ini agan dan agan wati anut.

Sebelumnya kita sepakatin dulu kalau proses lahirnya sebuah musik atau suatu aliran musik pastilah sedikit banyak terpengaruh oleh gaya hidup yang dianut. 

Gaya Hidup Grunge yang sebenarnya adalah SAMPAH!!! Mengapa ogut berkata demikian ?? memang sudah dari sananya Gaya Hidup Grunge erat kaitannya dengan sampah, sehari-hari makan dari sampah dan koin recehan yang dilempar oleh orang lain (pengemis), mengandalkan pemerintah sebagai penunjang kehidupannya, tidur makan dan mabuk di jalanan, bahkan tak jarang melakukan tindak kriminal dan banyak hal lainnya yang kurang pantas untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Alasan itulah mengapa para musisi-musisi Grunge menolak dengan keras ketika mereka dijuluki sebagai musisi Grunge. Contohnya Sound Garden dan Alice in Chains yang lebih bangga jika disebut sebagai musisi Hard Rock, Silverchair dan Pearl Jam yang lebih bangga jika mereka disebut sebagai musisi Alternatif atau modern rock, Daniel John (Frontman Silverchair) dalam pendapatnya dengan tegas mengatakan bahwa dirinya menyukai musik Grunge tetapi menolak untuk dikatakan sebagai musisi Grunge, dia menolak karena mereka mempunyai banyak fasilitas, tidak menggantungkan hidup kepada pemerintah, kuliah dan hidup layak jauh dari Gaya Hidup Grunge.

Dan mungkin yang paling menyakitkan bagi agan dan aganwati semua adalah Nirvana dan Kurt Cobain yang notabene merupakan titik awal kebangkitan musik Grunge juga menolak untuk disebut sebagai musisi Grunge, Kurt sendiri lebih senang disebut sebagai Punkers. Malah Kurt sendiri sangat membenci ulah anak-anak Grunge yang begitu apatis dan egois (inget lirik In Bloom).

He’s the one
Who likes all our pretty songs
And he likes to sing along
And he likes to shoot his gun
But he dont know what it means
Dont know what it means
when I say

He’s the one
Who likes all our pretty songs
And he likes to sing along
And he likes to shoot his gun
But he dont know what it means
Dont know what it means
when I say yeeeaaahhh

We can have some more
Nature is a whore
Bruises on the fruit
Tender age in bloom

Atau mungkin agan dan agan wati pernah lihat sebuah T-Shirt yang bertuliskan "Grunge is Dead"? yang ini mungkin. Kurt sendiri membentuk Nirvana sebagai band Punk (menurut Crist Novoselic bahwa Kurt sebenarnya menginginkan Nirvana menjadi sebuah band Punk yang bernuansa seperti Sex Pistols, tapi dikarenakan kurang referensi maka jadilah Nirvana sebuah band Punk yang aneh).

Jadi kesimpulannya adalah para musisi-musisi Grunge tersebut sependapat dalam satu hal bahwa Grunge bukanlah Gaya Hidup yang mereka anut meskipun musik yang mereka mainkan adalah musik Grunge, mereka lebih membawa pada unsur bahwa Grunge is Soul yang mencerminkan suatu kejiwaan yang redup, mencoba menceritakan sisi lain dari kehidupan yang dianggap sinting oleh orang lain, lebih bersifat koreksi pada diri sendiri.

Di Amerika sendiri para kaum Grunge berbaur dengan kamu Punk, dan ketika ada sebuah pertanyaan "kenapa ga masuk Punk aja sekalian?" Jawabannya adalah pada selera, ibarat sebuah rokok, tidak semua orang menghisap atau suka rokok yang sama.
Hidup ini indah karena perbedaan...(Bocah Lusuh A.K.A Djengkol)

Terima Kasih Karena anda telah meluangkan waktu anda untuk membaca di Blog ini.


    Other Recommended Posts

  • Gaya Hidup, Grunge, Sejarah

0 komentar:

Posting Komentar

 
back to top